Lana Del Rey pada bulan Juni lalu merilis album barunya "Ultraviolence" yang diproduseri oleh frontman The Black Keys, Dan
Auerbach. Tentu merubah musik pop Lana Del Rey. Ultraviolence tidak seperti album sebelumnya "Born to die", Ultraviolence terdengar blues dan sedih (in the beautiful way). Lirik lagu di album ini kebanyakan tentang budaya Amerika (pesta, narkoba, dan wanita - wanita sexy.), masochism, dan patah hati. Saya menyebut genre baru setelah mendengar album ini, "Sadcore". Tapi itu hanyalah celetukan asal saya, secara keseluruhan Ultraviolence mengejutkan saya, walau album ini terdengar depresi dan sedih tetapi musik di Ultraviolence indah, cukup dapat dinikmati, dan saya memberikan rating 8 untuk album ini. enjoy!
Cruel world: track
pembuka blues yang terdengar seperti Mazzy Star bercerita tentang Lana yang
ditinggalkan oleh seorang pria terkenal (tentunya suka berpesta dan pemakai
narkoba). walau ini track tentang lagu patah hati tetapi Lana berbahagia
ditinggalkan oleh pria itu, Lana sudah bersiap untuk mencari pria lain “I’m finally happy now that you’re gone, got
my little red party dress on.”
Ultraviolence:
lagu ini menceritakan tentang masochism. Lana Del Rey jatuh cinta dengan
seorang pria bernama Jim yang suka melakukan kekerasan padanya ketika mereka
sedang melakukan hubungan seksual. Lana Del Rey jatuh cinta pada Jim jauh
sebelum ia menjadi seorang penyanyi seperti sekarang. Entah mengapa hubungan mereka
berakhir tetapi tampaknya Lana tetap mencintai Jim untuk selamanya. Track
ultraviolence seperti sebuah track nostalgia yang terdengar tragis dan indah dimana
Lana Del Rey sangat menikmati masochism pada waktu itu.
Shades of cool:
masih tentang kehilangan seorang pria dalam hubungan percintaan Lana Del Rey, pria
ini tinggal di California dengan cuacanya yang panas, narkoba dan wanita –
wanita California yang dikenal sexy. Lana Del Rey adalah salah 1 dari sekian
banyak pacar pria itu. Lana berniat untuk mengubah pria ini menjadi lebih baik
(meninggalkan “gaya hidup Californianya” yaitu narkoba dan wanita – wanita
sexy) tetapi tidak bisa, Lana ikut terlena dengan “gaya hidup California” itu
dan Lana pun kehilangan pria itu. Lirik lagu ini selaras dengan musiknya,
diawal lagu terdengar seperti depresi, agak menyeramkan karena lirik lagu ini
awalnya menceritakan si pria itu dengan kehidupan Californianya “My baby lives in shades of blue, Blue eyes
and jazz and attitude, He lives in California too, He drives a Chevy Malibu,
And when he calls, He calls for me and not for you, He lives for love, he loves
his drugs, He loves his baby too” kemudian terdengar tabuhan drum yang agak
menyemangatkan musik untuk meyakinkan lirik lagu pada saat itu yang
menceritakan pria itu tidak terkalahkan, “But
you are invincible, I can't break through your world, 'Cause you live in shades
of cool, Your heart is unbreakable” hingga klimaksnya Lana terdengar seakan
marah, terdengar alunan gitar solo blues yang terdengar menggebu – gebu “You're hot, hot, weather in the summer,
High, high, neglectful lover, Hot, hot, weather in the summer, High, neglectful
lover, You're crumbling, sadly, I'm sorry, You're gone with me.”
Brooklyn Baby: berbeda dengan kebanyakan track pada album
Ultraviolence, lagu ini tidak terdengar sedih seperti track – track yang ada di
Ultraviolence malah alunan gitar di lagu ini terdengar catchy enak didengar dan
seperti mengajak kita untuk bernyanyi bersama. Lagu ini tentang pembelaan Lana pada
media, haters dan orang – orang yang menghakimi Lana tidak bisa menyanyi dan dangkal.
Diakhir lagu, Lana Del Rey memberikan pernyataan keras mengenai lagu dan
musicnya untuk generasi sekarang dan generasi masa depan “I'm talking about my generation, Talking about that newer nation, And
if you don't like it, You can beat it, Beat it, baby, You never liked the way I
said it, If you don't get it, then forget it, So I don't have to fucking
explain it.” Di akhir lagu ini, saya jadi berpikir, beberapa tahun yang
lalu Katy Perry merilis single “California gurls” dan sekarang Lana membuat lagu
ini, suatu kebetulankah? Bagi saya Lana Del Rey dan Katy Perry jauh berbeda,
walau di album “Born to Die” musik Lana terdengar kacangan seperti kebanyakan
musik pop America tetapi terima kasih Tuhan tahun ini Lana membuat album tidak
seperti album terdahulunya.
West Coast: penggambaran tentang situasi di pesisir
pantai barat Amerika (California selatan) digabungkan dengan perasaan jatuh
cinta yang penuh nafsu yang dinyanyikan secara sexy oleh Lana Del Rey.
Pretty when you cry:
sad anthem tentang Lana yang kehilangan seorang pria (pemakai narkoba), kali
ini pria itu lebih memilih narkoba daripada dirinya. Lana meneguhkan hatinya
dengan mengatakan “I’m pretty when I cry”
sehingga (tampaknya) ia terjebak dalam kesedihannya.
Money, power, glory: mendengar
track ini saya teringat single catchy “National Anthem”nya Lana dari album
“Born to die” tapi lagu ini terdengar jauh lebih dark daripada “National
Anthem”. Lagu ini adalah anthem untuk “material girls” di (umumnya) seluruh
dunia. I think Lana Del Rey definitely is not feminist.
Fucked My Way Up to the Top: sebuah pernyataan keras dengan
diiringi musik yang cukup mencekam dari Lana Del Rey untuk media dan haters
bahwa ini adalah hasil karya seninya ini adalah musiknya dan ia akan melakukan
segala cara untuk mendapat hasil yang terbaik (termasuk menjadi wanita Amerika
kebanyakan “Young and beautiful” ) *salah satu lagu Lana Del Rey pada
soundtrack The Great Gatsby*.
Old money: track
yang bercerita tentang seorang wanita yang ditinggal pacar / suami, wanita ini
tentunya sejahtera dan hidup mewah dan mempunyai beberapa anak (masih dengan
iringan musik yang terdengar sedih). Wanita ini memang dari dulunya sudah
berlatar belakang mempunyai bapak dan ibu yang tentunya menyayanginya serta
hidup mewah tetapi entah mengapa ia masih merasa sendiri. Ia menunggu kabar
pacar / suaminya yang entah sedang berada dimana.
The other woman:
sebuah track ballad vintage tentang kehidupan selingkuhan (yang cukup
menyedihkan) seorang pria tua. Cara Lana menyanyikan lagu ini berbeda dengan
lagu lainnya baik dalam album “Ultraviolence” atau “Born to die”, Lana cukup
bagus menyanyikan lagu ini dengan getaran suaranya dan cocok dengan tipe lagu –
lagu vintage jaman dulu.
No comments:
Post a Comment