Monday, September 15, 2014

Ultraviolence Review



Lana Del Rey pada bulan Juni lalu merilis album barunya "Ultraviolence" yang diproduseri oleh frontman The Black Keys, Dan Auerbach. Tentu merubah musik pop Lana Del Rey. Ultraviolence tidak seperti album sebelumnya "Born to die", Ultraviolence terdengar blues dan sedih (in the beautiful way). Lirik lagu di album ini kebanyakan tentang budaya Amerika (pesta, narkoba, dan wanita - wanita sexy.), masochism, dan patah hati. Saya menyebut genre baru setelah mendengar album ini, "Sadcore". Tapi itu hanyalah celetukan asal saya, secara keseluruhan Ultraviolence mengejutkan saya, walau album ini terdengar depresi dan sedih tetapi musik di Ultraviolence indah, cukup dapat dinikmati, dan saya memberikan rating 8 untuk album ini. enjoy! 
 
Cruel world: track pembuka blues yang terdengar seperti Mazzy Star bercerita tentang Lana yang ditinggalkan oleh seorang pria terkenal (tentunya suka berpesta dan pemakai narkoba). walau ini track tentang lagu patah hati tetapi Lana berbahagia ditinggalkan oleh pria itu, Lana sudah bersiap untuk mencari pria lain “I’m finally happy now that you’re gone, got my little red party dress on.”

Ultraviolence: lagu ini menceritakan tentang masochism. Lana Del Rey jatuh cinta dengan seorang pria bernama Jim yang suka melakukan kekerasan padanya ketika mereka sedang melakukan hubungan seksual. Lana Del Rey jatuh cinta pada Jim jauh sebelum ia menjadi seorang penyanyi seperti sekarang. Entah mengapa hubungan mereka berakhir tetapi tampaknya Lana tetap mencintai Jim untuk selamanya. Track ultraviolence seperti sebuah track nostalgia yang terdengar tragis dan indah dimana Lana Del Rey sangat menikmati masochism pada waktu itu.

Shades of cool: masih tentang kehilangan seorang pria dalam hubungan percintaan Lana Del Rey, pria ini tinggal di California dengan cuacanya yang panas, narkoba dan wanita – wanita California yang dikenal sexy. Lana Del Rey adalah salah 1 dari sekian banyak pacar pria itu. Lana berniat untuk mengubah pria ini menjadi lebih baik (meninggalkan “gaya hidup Californianya” yaitu narkoba dan wanita – wanita sexy) tetapi tidak bisa, Lana ikut terlena dengan “gaya hidup California” itu dan Lana pun kehilangan pria itu. Lirik lagu ini selaras dengan musiknya, diawal lagu terdengar seperti depresi, agak menyeramkan karena lirik lagu ini awalnya menceritakan si pria itu dengan kehidupan Californianya “My baby lives in shades of blue, Blue eyes and jazz and attitude, He lives in California too, He drives a Chevy Malibu, And when he calls, He calls for me and not for you, He lives for love, he loves his drugs, He loves his baby too” kemudian terdengar tabuhan drum yang agak menyemangatkan musik untuk meyakinkan lirik lagu pada saat itu yang menceritakan pria itu tidak terkalahkan, “But you are invincible, I can't break through your world, 'Cause you live in shades of cool, Your heart is unbreakable” hingga klimaksnya Lana terdengar seakan marah, terdengar alunan gitar solo blues yang terdengar menggebu – gebu “You're hot, hot, weather in the summer, High, high, neglectful lover, Hot, hot, weather in the summer, High, neglectful lover, You're crumbling, sadly, I'm sorry, You're gone with me.”

Brooklyn Baby: berbeda dengan kebanyakan track pada album Ultraviolence, lagu ini tidak terdengar sedih seperti track – track yang ada di Ultraviolence malah alunan gitar di lagu ini terdengar catchy enak didengar dan seperti mengajak kita untuk bernyanyi bersama. Lagu ini tentang pembelaan Lana pada media, haters dan orang – orang yang menghakimi Lana tidak bisa menyanyi dan dangkal. Diakhir lagu, Lana Del Rey memberikan pernyataan keras mengenai lagu dan musicnya untuk generasi sekarang dan generasi masa depan “I'm talking about my generation, Talking about that newer nation, And if you don't like it, You can beat it, Beat it, baby, You never liked the way I said it, If you don't get it, then forget it, So I don't have to fucking explain it.” Di akhir lagu ini, saya jadi berpikir, beberapa tahun yang lalu Katy Perry merilis single “California gurls” dan sekarang Lana membuat lagu ini, suatu kebetulankah? Bagi saya Lana Del Rey dan Katy Perry jauh berbeda, walau di album “Born to Die” musik Lana terdengar kacangan seperti kebanyakan musik pop America tetapi terima kasih Tuhan tahun ini Lana membuat album tidak seperti album terdahulunya.

West Coast:  penggambaran tentang situasi di pesisir pantai barat Amerika (California selatan) digabungkan dengan perasaan jatuh cinta yang penuh nafsu yang dinyanyikan secara sexy oleh Lana Del Rey.

Pretty when you cry: sad anthem tentang Lana yang kehilangan seorang pria (pemakai narkoba), kali ini pria itu lebih memilih narkoba daripada dirinya. Lana meneguhkan hatinya dengan mengatakan “I’m pretty when I cry” sehingga (tampaknya) ia terjebak dalam kesedihannya.

Money, power, glory: mendengar track ini saya teringat single catchy “National Anthem”nya Lana dari album “Born to die” tapi lagu ini terdengar jauh lebih dark daripada “National Anthem”. Lagu ini adalah anthem untuk “material girls” di (umumnya) seluruh dunia. I think Lana Del Rey definitely is not feminist.

Fucked My Way Up to the Top: sebuah pernyataan keras dengan diiringi musik yang cukup mencekam dari Lana Del Rey untuk media dan haters bahwa ini adalah hasil karya seninya ini adalah musiknya dan ia akan melakukan segala cara untuk mendapat hasil yang terbaik (termasuk menjadi wanita Amerika kebanyakan “Young and beautiful” ) *salah satu lagu Lana Del Rey pada soundtrack The Great Gatsby*.

Old money: track yang bercerita tentang seorang wanita yang ditinggal pacar / suami, wanita ini tentunya sejahtera dan hidup mewah dan mempunyai beberapa anak (masih dengan iringan musik yang terdengar sedih). Wanita ini memang dari dulunya sudah berlatar belakang mempunyai bapak dan ibu yang tentunya menyayanginya serta hidup mewah tetapi entah mengapa ia masih merasa sendiri. Ia menunggu kabar pacar / suaminya yang entah sedang berada dimana.   
The other woman: sebuah track ballad vintage tentang kehidupan selingkuhan (yang cukup menyedihkan) seorang pria tua. Cara Lana menyanyikan lagu ini berbeda dengan lagu lainnya baik dalam album “Ultraviolence” atau “Born to die”, Lana cukup bagus menyanyikan lagu ini dengan getaran suaranya dan cocok dengan tipe lagu – lagu vintage jaman dulu.

No comments:

Post a Comment