Sleeping with Sirens telah merilis album ke empatnya
Madness pada tanggal 17 maret 2015. Ketika saya mendengarkan keseluruhan lagu
pada album madness ini, ya saya menyetujui pendapat orang – orang bahwa Sleeping with Sirens menjadi lebih pop. Pada album Madness, Kellin dan teman –
teman lebih mengeksplor musikalitasnya kearah pop punk dan powerpop. Tampaknya
mereka ingin berubah tidak ingin lagi menjadi band post – hardcore. Tentunya
pemilihan seorang produser untuk album pasti mengubah cita rasa musik yang ada
di album itu sendiri. Madness diproduseri oleh John Feldmann (vocalist Goldfinger).
Tidak ada salahnya untuk berubah menjadi lebih baik,
tetapi ada beberapa point yang harus di upgrade untuk menjadi lebih baik, jika Sleeping with Sirens ingin menjadi band pop punk atau hardcore punk menurut
saya, Kellin harus merubah caranya bernyanyi, suaranya masih kurang powerful
untuk mengisi genre pop punk / hardcore punk. Karena rata – rata vocalist band
pop punk / hardcore punk mempunyai ciri khas suara “punk” dan high pitch
tersendiri dan itu menjadi power untuk bandnya. Dan kedua, jika memang Sleeping
with Sirens ingin merubah genre menjadi pop punk, musik yang mereka mainkan
tentunya juga harus selaras dengan genrenya, Madness bagi saya agak setengah –
setengah. Terakhir, saya sangat tidak suka dengan cover cdnya, terlalu simple.
Tidak sesuai dengan nama albumnya. Madness, saya mengharapkan gambar cover cd
yang terlihat agak menyeramkan atau surrealis.
Ya memang perpindahan label ke epitaph mungkin menjadi
faktor Madness menjadi setengah – setengah. Tapi patut diacungi jempol untuk
Sleeping with Sirens, karena Madness lebih fun dan tidak membosankan
dibandingkan album sebelumnya Feel.
Saya memberikan rating 7/10. Selamat mendengarkan.
Track pertama
dalam Madness yang dibuka dengan lyric yang penuh amarah dan sangat tidak
khas Sleeping with Sirens. Kick Me terdengar seperti Feel, fans Sleeping with
Sirens pasti langsung menjadikan track ini favorite track mereka dari
Madness. Menurut asumsi saya, lyric pada track ini adalah alasan mengapa
Sleeping with Sirens berpindah label.
|
Track kedua,
bagi saya sangat fatal, terdengar sangat catchy dan powerpop, di track ini
mungkin fans Sleeping with Sirens menjadi look down.
|
Ini track
favorite pertama saya dari Madness. Walau terdengar sangat pop, tapi lyric
dan ambience music dari track ini sangat bersemangat, seperti sebuah anthem
yang wajib dinyanyikan di setiap pembuka konser.
|
Curhatan Kellin
dan teman – temannya akan memories yang telah mereka lalui. Mengapa saya
bilang curhatan? Dengarkan saja lyric lagunya, sungguh terdengar jujur dan
tidak dibuat – buat.
|
Track alternative
rock dari Madness, yang cukup menghibur.
|
Ini single
ketiga dari Sleeping with Sirens dan track kedua favorite saya, terdengar pop
punk dengan lyric lagu yang sangat merasuki jiwa. 2 menit 58 detik yang
terdengar sungguh cepat dan membuatmu ingin memutar lagu ini sesering
mungkin. Lyric lagu The strays menceritakan kisah hidup Kellin dan teman –
teman.
“Hubcaps and ashtrays, I was born but I wasn't raised. The big wheel the
black space Tried my best but wasn't praised.” Bagi pendengar yang kebetulan mengalami nasib yang sama
seperti Kellin tentu akan menjadikan lagu ini sebagai anthem for life! Nice song!
|
Track fatal
kedua, sangat terdengar pop dengan “rnb ambience” di 1 menit pertama.
|
|
Track punk rock yang cukup bersemangat. Saya teringat A
day to remember ketika mendengarkan lagu ini.
Ini track
ketiga favorite saya dari Madness. Terdengar punk hardcore dengan melody
gitar yang agak mirip Set your Goals – the few that remain.
|
Track
experimental rock dengan lyric lagu tentang membandingkan cinta seorang
manusia dengan cita rasa heroine.
|
Track ballad
pengantar tidur. Sebuah memoriam di bulan November dimana Kellin sudah tidak
takut lagi dengan apa – apa. Mungkin pada bulan November ini Kellin mengalami
sebuah tragedi yang justru membuatnya kuat.
|
Track acoustic
yang dimainkan dan dinyanyikan dengan indah oleh Kellin. Walau track ini
terdengar tidak keras tapi lyric lagunya membuatmu tetap bersemangat dan
tidak kalah oleh kelemahanmu sendiri. “Sometimes we all lose
strength, Please don't lose your faith in me.”
|
Track
terakhir yang sangat memuaskan. Terdengar punk hardcore dengan ciri khas
teriakan Kellin di chorus, terdengar sangat pas untuk track ini.
|